MargaSatwaNusantara - Habitat harimau di indonesia
Satu ekor harimau Sumatera mati ditembak masyarakat di Dusun Bangkelang, Kecamatan Tangkai Natal, Kabupaten Mandailing Natal pada Minggu, 4 Maret 2018.
Kepala Balai Besar Pelestarian Sumber Daya Alam Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi, curigai pola pembunuhan Harimau Sumatera yang diproteksi itu bukan lantaran perselisihan di antara harimau dengan manusia, tetapi pemburuan satwa sangat jarang untuk maksud ekonomi.
Artikel kami yang lain: Pengertian Suaka Margasatwa
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) seringkali kelihatan di permukiman masyarakat. Kedatangan harimau Sumatera yang mendadak ini sering membuat warga ketakutan. Di lain sisi, jumlah satwa yang diproteksi ini makin sangat jarang.
Habitat harimau Sumatera berada di Pulau Sumatera. Misalkan di daerah Bengkulu, harimau Sumatera diprediksi sekarang ini tinggal 17 ekor di situ. Berikut sejumlah habitat harimau Sumatera yang lain.
1. Teritori Ekosistem Leuser
Taman Nasional Gunung Leuser dan Teritori Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh jadi habitat bermacam jenis satwa. Salah satunya orang utan Sumatera, beruang, badak, rusa, dan harimau Sumatera.
Seputar 89 tipe satwa yang termasuk sangat jarang dan diproteksi berada di rimba Taman Nasional Gunung Leuser. Misalkan badak Sumatera, harimau loreng Sumatera, gajah Sumatera, dan beruang madu.
2. Rimba Lindung Berkunjung Mata
Rimba lindung yang ada di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, jadi rumah harimau Sumatera. Rimba ini dikenali banyak ditempati harimau liar.
3. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan
Harimau Sumatera yang tinggal di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, salah satunya harimau betina namanya Dara Jingga dan harimau jantan namanya Bancah. Tahun kemarin, Dara Jingga melahirkan tiga ekor anak.
Harimau yang lain yang namanya Sean, pada November 2016, melahirkan tiga ekor harimau Sumatera dari induk jantan yang serupa yaitu Bancah.
4. Taman Nasional Tangkai Gadis
Taman Nasional Tangkai Gadis ialah taman nasional di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Luas daerahnya 108.000 hektar.
Arah pembangunan taman nasional ini untuk selamatkan satwa dan habitat alam, terhitung harimau Sumatera. Taman ini jadi lambang pernyataan nilai-nilai kearifan lokal dalam mengurus rimba. Diantaranya lubuk larangan atau naborgo-borgo atau atau rimba larangan.
Artikel kami yang lain: Habitat harimau sumatra 2021
MENGAPA SPESIES INI PENTING
Provinsi Riau adalah tempat tinggal bagi sepertiga dari semua populasi Harimau Sumatera. Sayangnya, meskipun sudah dilindungi dengan hukum, populasi harimau kian mengalami penurunan sampai 70% dalam seperempat abad terakhir. Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor Harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau.
Sebagai satwa dilindungi di Indonesia berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Harimau Sumatera yang bernama latin Panthera tigris sondaica (Wilting, 2015) ini hanya tersisa ≤ 400 individu saja. Populasinya terancam oleh perburuan dan perdagangan ilegal. Jerat menjadi momok mengerikan bagi sang raja rimba. Pemburu menggunakan jerat sebagai alat utama berburu Harimau karena mudah, murah dan berpeluang besar untuk mendapatkan satwa buruannya.
WWF dalam ini tengah melakukan percobaan penelitian tentang Harimau Sumatera di Sumatera Tengah, menggunakan perangkap kamera untuk memperkirakan hitungan populasi, habitat dan distribusi untuk mengidentifikasi koridor satwa liar yang memerlukan perlindungan. WWF juga menurunkan tim patroli anti-perburuan dan unit yang bekerja untuk mengurangi konflik manusia-harimau di masyarakat lokal.