Advertisement here

Populasi dan habitat jambul kuning

Populasi dan habitat jambul kuning

MargaSatwaNusantaraPopulasi dan habitat jambul kuning


Performa, kepandaian, dan personalitas Kakatua yang memikat, jadikan burung paruh bengkok ini sebagai satwa piaraan yang cukup terkenal di kelompok pencinta burung. Kenaikan pemburuan Kakatua, bagus untuk perdagangan internasional atau lokal, sudah menggerakkan pengurangan komunitas burung ini secara mencolok. Menurut BirdLife International, sekitar 12,000 burung paruh bengkok, terhitung kakatua, diperjualbelikan secara ilegal tiap tahunnya di Indonesia.

Koordinator Pengawasan Perdagangan Garda Animalia, Roby Padma menjelaskan burung-burung paruh bengkok biasanya dikirimkan dari daerah Indonesia sisi Timur ke arah Barat-Sumatera, Jawa, Kalimantan dan terhitung Sulawesi-melalui lajur laut untuk diperjualbelikan. Beberapa kapal tongkang dan penumpang jadi model transportasi dalam pengangkutan ilegal burung paruh bengkok ini.

"Burung-burung ditahan dalam kandang, kardus atau botol air mineral dan diselinapkan di dek atau lain tempat dalam kapal yang tidak gampang dijangkau asal-asalan. Ini dilaksanakan untuk menghindar peninjauan dari petugas di dermaga," katanya.

Menurut dia, Kakatua jambul kuning sebagai tipe yang terbanyak diperjualbelikan secara daring. Kakatua tipe ini banyak juga dipasarkan secara ilegal ke luar negeri, seperti Singapura dan Amerika Serikat.

"Dalam waktu 5 tahun akhir, lebih dari 1000 ekor burung Kakatua terlihat diperjualbelikan secara daring di group sosial media Facebook. Kakatua jambul kuning terbanyak," jelasnya.

Tingginya keinginan burung paruh bengkok sebagai satwa piaraan ditenggarainya jadi factor bertambahnya pemburuan dan perdagangan ilegal satwa ini.

"Beberapa orang ingin punyai Kakatua, karena memiliki bentuk bagus dan pandai. Orang piara burung ini dari kecil agar dapat diajari bicara, telah jago (bicara) lalu dipasarkan mahal," ucapnya.

Selainnya teror pemburuan dan perdagangan ilegal satwa liar, Roby menjelaskan pengawahutanan dan rusaknya komunitas jadi argumen yang lain melorotnya komunitas burung pandai ini. Kakatua memerlukan pohon sebagai pelindungan, tempat cari makan dan bereproduksi.

"Kakatua bersarang di beberapa lubang pohon. Jumlahnya kemunduran tempat memberikan ancaman komunitasnya," papar Roby.

Baca juga: Jenis-jenis cendrawasih papua


Kakatua Diproteksi

Keadaan ini tempatkan Kakatua dalam perincian satwa diproteksi yang dikeluarkan pemerintahan Indonesia. Status pelindungannya bisa diketemukan dalam Ketentuan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018 mengenai Tumbuhan dan Satwa Diproteksi.

Sekitar 7 tipe Kakatua diproteksi di Indonesia, yakni Kakatua-kecil jambul-kuning (cacatua sulphurea), Kakatua horor (Cacatua moluccensis), Kakatua koki (cacatua galerita), Kakatua tanimbar (cacatua goffini), Kakatua rawa (cacatua sanguinea), Kakatua raja (probosciger aterrimus), dan Kakatua putih (cacatua alba). Semuanya bisa diketemukan di teritori Timur Indonesia, seperti Papua, Maluku dan Nusa Tenggara di mana burung-burung cantik ini hidup.

Kakatua sebagai salah satunya burung paruh bengkok yang terbanyak dikenali. Burung dari ordo Psittaciformes ini lebih banyak diketemukan di teritori Australia, Papua, Filipina dan beberapa pulau kecil di daerah Pasifik. Burung paruh bengkok ini tempati bermacam komunitas dari rimba daratan rendah, rimba pegunungan sampai teritori bakau.

Umumnya kakatua mempunyai bulu warna putih, walau beberapa ada yang warna abu-abu dan hitam. Burung frugivor ini mempunyai paruh yang kuat. Paruhnya sanggup merusak biji dan buah-buahan, mengeruk tanah, dan mencungkil larva dari tangkai kayu.

Kakatua mempunyai kaki zygodactyl, yang memiliki arti kaki mereka mempunyai dua jemari kaki menghadap di depan dan dua jemari kaki menghadap ke belakang. Wujud kaki ini mempermudah mereka untuk mencekram dan memanjat tangkai pohon. Mempunyai kekuatan memanjat sebagai kewajiban untuk burung yang hidup dan bersarang di rimba lebat.

Burung ini dikenali karena kepandaiannya dan pribadinya yang membahagiakan. Kakatua dikenal juga karena kekuatan bicara, mereka bisa mengikuti perkataan manusia atau kedengar dengan prima. Sejumlah besar Kakatua cuman akan belajar bicara sekitaran 20-30 kata, bahkan juga tanpa belajar mengikuti suara orang yang mengajarkan mereka kalimat itu.

Baca juga: Perburuan burung cendrawasih

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
Kakatua Jambul Kuning